Tidak sedikit
orang yang berteriak bahwa MLM atau multi level marketing adalah sebuah skema
yang berakhir pada penipuan. Alhasil, MLM sering dicap sama dengan penipuan.
Bahkan bisa sama juga investasi dicap sama dengan penipuan. Ini menyebabkan
banyak orang menghindari segala hal berbau investasi dan MLM. Meski demikian,
perlu saya jelaskan bahwa keduanya (MLM dan investasi) tidak dapat disamakan. Kali
ini saya tergelitik untuk membahas sedikit mengenai multi level marketing.
Akibat banyaknya penipuan yang mengatasnamakan MLM, metode ini mendapat cap
yang buruk dimata masyarakat.
MLM adalah sebuah metode penjualan berjenjang.
Misalnya, saya memiliki sebuah produk, penjualan normal produk adalah saya jual
dan Anda beli, bila Anda beli maka saya dapat keuntungan. Apa jadinya bila Anda
ingin menjual produk yang Anda beli dari saya? Jelas harus dijual lebih mahal
dari pembelian Anda atau Anda bisa meminta diskon agar bisa tetap mendapat
keuntungan dengan menjual dengan harga penjualan pertama, betul?
Namun
bagaimana bila seperti ini: Anda membeli produk dari saya, saya
menginformasikan bahwa dengan Anda menjualnya kembali kepada orang lain Anda
akan mendapatkan keuntungan, bukan diberikan oleh saya, tapi oleh perusahaan yang
memproduksi produk tersebut?
Ketika Anda menjual produk, bukan hanya Anda
yang mendapat keuntungan, tapi juga saya yang telah mengenalkan Anda dengan
produk tersebut. Itulah sebuah skema dasar dari penjualan berjenjang atau
bertingkat, yakni pada setiap produk yang Anda beli atau jual sebenarnya sudah diperhitungkan
keuntungan bagi penjualnya, hingga orang yang memberikan referensi. Bahkan
keuntungan bukan hanya dari yang memberikan referensi kepada Anda, tapi orang
yang memberikan referensi kepada rekan Anda yang mengenalkan produk kepada
Anda.
Lalu apa hubungannya dengan penipuan? Karena seperti yang telah saya
tuliskan, bahwa perusahaan memang telah memperhitungkan keuntungannya dalam produk
yang Anda jual, tentunya keuntungan dibagi-bagi tidak ada masalah dong?
Dengan
metode MLM, sebenarnya perusahaan bukannya memboroskan uang dengan membagi-bagi
keuntungan kepada para penjualnya, melainkan bisa menghemat biaya distribusi
dan pemasaran (biaya iklan) karena biaya tersebut adalah biaya yang mahal dalam
sebuah industri perdagangan.
Masalah pertama dari MLM gadungan adalah mereka
tidak pernah menjalankan bisnis multilevel tapi hanya menebar janji-janji akan
mendapatkan keuntungan. Setidaknya bila Anda ingin menekuni sebuah penawaran MLM
ada beberapa tips singkat:
- Apakah perusahaan memiliki SIUPL atau Surat Ijin Usaha Penjualan Langsung? Bukan SIUP (Surat izin Usaha Perdagangan) dan TDP (Tanda Daftar Perusahaan)! Banyak orang tidak mengetahui bahwa membuat sebuah perusahaan MLM perlu memiliki SIUPL, dan perhatikan juga bahwa SIUPL menempel pada sebuah produk, bisa saja dalam sebuah perusahaan memiliki produk A dan B, lalu yang telah diberikan izin SIUPL adalah produk A, sehingga dengan menjual A dan B secara MLM sebenarnya produk B dapat dikatakan ilegal.
- Apakah ada produknya? Sebuah bisnis MLM tentunya perlu memiliki produk. Produknya bisa apapun dengan penjualan berbasis MLM seperti buku, komputer, sabun, dan lain sebagainya. Bila tidak ada produknya, maka perlu dipertanyakan lebih detail karena hingga saat ini penerbitan SIUPL bagi jasa yang di-MLM-kan masih belum jelas, perlu ditanyakan kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM.go.id). Jangan terburu nafsu ikut menjual! Karena ingat, ketika Anda menjual produk MLM Anda sedang “menjual diri” Anda kepada orang yang ditawarkan, bila produk tersebut bermasalah maka Anda juga bisa menjadi tersangka karena ikut menawarkan!
- Berhitung dari mana keuntungan perusahaan. Meskipun Anda tidak berniat membuat sebuah produk saingan, coba perhitungkan dari mana keuntungan perusahaan MLM dapat dihasilkan? Pada umumnya produk MLM lebih mahal dibandingkan produk sejenis. Selain itu, bila perusahaan ini berhenti melakukan rekrutmen penjual baru (anggota), apakah masih bisa bertahan? Lalu pelajarilah kelemahan-kelamahan dari sistem MLM yang pastinya Anda bisa pelajari di dunia maya yang begitu banyak informasinya. Misalnya, bagaimana pembayaran maksimum dari sebuah keuntungan dan lainnya karena sebuah sistem tidak akan ada yang sempurna. Tidak sedikit perusahaan MLM merugi karena dimanfaatkan kelemahan atau celah perhitungan anggotanya.
0 Response to "Mengenal bisnis multi level marketing (MLM)"